Tuesday, January 24, 2012

Customer Service

Dibutuhkan Segera :
1. Receptionist
- Wanita Max 27tahun
- Pendidikan Min D1
- Penampilan Menarik
- Dapat Mengoperasikan Komputer
- Dapat Berbahasa Inggris Min Pasif
- Memiliki Komunikasi yang Baik
- Area Sudirman, Kemang, Sunter, Kuningan, Salemba, Cilincing

2. Customer Service
- Wanita Max 25tahun
- Pendidikan Min D1
- Penampilan Menarik
- Dapat Mengoperasikan Komputer
- Dapat Berbahasa Inggris Min Pasif
- Memiliki Komunikasi yang Baik
- Terbiasa dengan complaint handling
- Area Sunter, Grogol, Kelapa Gading

3. Administrasi
- Pria/Wanita Max 25tahun
- Pendidikan Min SMU
- Pengalaman Min 1 Tahun
- Dapat Mengoperasikan Komputer
- Menguasai Microsoft Office & Internet
- Dapat Berbahasa Inggris Min Pasif
- Dapat Bekerja Team
- Area Sudirman, Kuningan, Kelapa Gading, Salemba

4. IT Staff
- Pria Max 35 tahun
- Pendidikan Min D3
- Pengalaman Min 1 Tahun
- Menguasai Windows & MAc System
- Menguasai Networking System (LAN & WAN)
- Menguasai VPN (Virtual Private Network)
- Menguasai Remote System
- Dapat Berbahsa Inggris Min Pasif
- Area Blok M, Gandaria, Kuningan

5. Greeter
- Pria, Usia 19 - 25 Tahun
- Penampilan Menarik
- Pendidikan Min SMU / SMK
- Memiliki kemampuan berkomunikasi, Sopan dan Jujur
- Memiliki disiplin kerja dan mampu bekerja dalam team
- Terampil dalam bekerja, ramah, tanggap dan cekatan
- Area Kelapa Gading

6. Kasir & Pramuniaga
Pramuniaga
- Pria, Min SMA/SMK atau sederajat
- Usia max. 24 Tahun
- Tinggi Badan Min. 165cm, Berat badan Proporsional
- Sehat Jasmani & Rohani (tidak memiliki penyakit menahun)
- Tidak menggunakan Narkoba
- Tidak memiliki tindik dan tattoo
- Tidak Buta Warna
- Penampilan Menarik
- Jujur, Teliti, Berjiwa melayani (Customer Service Oriented), dan mampu bekerja dalam team
- Bersedia tinggal di Mess Toko
- Area Seluruh Alfamart JABODETABEK

7. Kasir
- Wanita, Min SMA/SMK
- Usia max. 24 Tahun
- Tinggi Badan Min. 155cm, berat badan proporsional
- Sehat Jasmani & rohani (tidak memiliki penyakit menahun)
- Tidak menggunakan Narkoba
- Tidak Memiliki Tindik (kecuali anting) dan Tatto
- Tidak buta warna
- Penampilan menarik
- Jujur, teliti, berjiwa melayani (customer service oriented) dan mampu bekerja dalam team
- Area Seluruh Alfamart JABODETABEK

Kirim CV lengkap beserta Photto terbaru Via email ke recruitment@kasyasindo.co.id
Info :
Website : www.kasyasindo.co.id | Pin BB : 20F0b867 | Phone 021 7507443

ADMIN OFFICER

we are seeking suitable qualified individuals to be considered for the following
Jakarta based roles:

ADMIN OFFICER

To be considered Candidates must possess the following attributes:
• qualification in accounting/Logistics.
• 5-7 years experience dealing with import/export for high volume business
operations.
• Existing relationships within government departments controlling import/export and duty management.
• Demonstrated high level of understanding of the Indonesia Tax, Import and Duty system.
• High level of English language capability, both verbal and written
• Proven ability to communicate and negotiate effectively with internal and
external customers to achieve mutually beneficial outcomes
• Excellent relationship development and communication skills.
• Proven organizational and analytical skills
• Ability to work through complex order to delivery scenarios.
• High level attention to detail.
• Competence in writing skills
• Strong team, customer service and results focus

To register your interest in the above positions please email your detailed CV
in word format complete with photograph to

Monday, January 23, 2012

Doa Sebelum Makan | Kapten Cheng Ho


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Dikisahkan kehidupan Kapten Cheng Ho ketika masih kecil. Cheng Ho kecil belajar ngaji sama guru ngajinya di sebuah desa kecil di kaki gunung Kawit. Cheng Ho kecil mendapatkan pelajaran pertama yaitu doa sebelum makan.

Doa sebelum makan ini sangat populer di kalangan anak-anak tingkat SSD atau TPA, tapi doa tersebut sepertinya kurang diimplementasikan oleh masyarakat ketika sudah dewasa. Guna mengingatkan kembali tentang kepada kita tentang doa sebelum makan, maka kami mengangkatnya dalam sebuah tulisan, berikut doanya :

" BISMILLAAHIR ROHMAANIRROHIIM. ALLAHUMMA BAARIQLANAA FIIMAA ROZAQTANAA WA QINAA 'ADZAABANNAR. AAMIIN".
Cheng Ho kecil dengan terbata-bata mulai menghafal doa tersebut. Sekitar 30 menit kemudian doa makan itupun hafal oleh Cheng Ho dan Cheng Ho bermaksud untuk lapor kepada guru ngajinya bahwa doa yang diberikan oleh guru sudah hafal.

Sambil berjalan ke ruang guru ngajinya Cheng Ho mendengarkan suara ceramah lain melalui radio di ruang tamu rumah guru ngajinya. Berikut ceramah life melalui siaran radio tersebut oleh seorang ustad kondang jaman bahari KH. Sunan Gunung Kawit :

Ada  3 Hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang :


1. Kemarahan 
2. Keangkuhan 
3. Dendam


Ada 3 Hal yang tidak boleh hilang :

1. Harapan 
2. Keikhlasan 
3. Kejujuran

Ada 3 Hal yang paling berharga :

1. Kasih Sayang
2. Cinta
3. Kebaikan

Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak pernah pasti :

1. Kekayaan
2. Kesuksesan
3. Mimpi

Ada 3 Hal yang membentuk watak seseorang :

1. Komitmen 
2. Ketulusan
3. Kerja keras/ smart
 
Ada 3 Hal yang membuat kita sukses :

1. Tekad 
2. Kemauan
3. Fokus

Ada 3 Hal yang tidak pernah kita tahu :

1. Rezeki
2. Umur
3. Jodoh

       
TAPI, ada 3 Hal dalam hidup yang PASTI :

1. Tua
2. Sakit
3. Kematian

Cheng Ho medengarkan siaran radio tersebut sampai habis, sehingga dia lupa mendatangi gurunya untuk memberitahukan bahwa dia sudah hafal doa makan, sehingga begitu selesai mendengarkan seramah lewat radio, Cheng Ho kecil langsung pulang.   

Di jalan, Cheng Ho kecil usia 6 tahun sangat ketakutan manakala sesosok mahluk yg ternyata kuntilanak mencegatnya.

Cheng Ho, bingung bagaimana caranya mengusir si kuntilanak karena baru belajar satu macam doa saja.

Tapi dengan keyakinannya dari Guru Ngajinya, bahwa do'a itu bisa ngusir kuntilanak, Cheng Ho langsung aja baca do'a :

" BISMILLAAHIR ROHMAANIRROHIIM. ALLAHUMMA BAARIQLANAA FIIMAA ROZAQTANAA WA QINAA 'ADZAABANNAR. AAMIIN".

Begitu denger Cheng Ho baca do'a Tersebut, si kuntilanak langsung ngacir sambil berkata:

"Õoº°˚ ˚°ººow.  seumur-umur gue jadi kuntilanak, baru kali ini mau dimakan sama anak kecil?

Powered by Telkomsel BlackBerry®    

Orang Yang Bangkrut

Assalamualaikum wr wb,

Suatu ketika Rasulullah saw. bertanya kepada para sahabatnya, "Tahukah kalian siapa yang bangkrut itu?" Lalu para sahabat menjawab, "Menurut kami yang bangkrut itu ialah orang yang kehilangan hartanya dan seluruh miliknya."
"Bukan" kata Rasulullah.

"Yang bangkrut itu ialah orang yang datang pada hari Kiamat dengan membawa pahala dari puasanya, pahala zakatnya dan hajinya, tetapi ketika pahala2 itu ditimbang tiba2 datang orang-orang mengadu, 'Ya Allah dahulu orang itu pernah menuduhku berbuat sesuatu padahal aku tidak pernah melakukannya. Kemudian Allah menyuruh orang yang diadukan itu untuk membayar orang itu dgn sebagian pahalanya dan menyerahkannya kpd orang yang mengadu tsb.

Kemudian datang orang yang lain lagi mengadu, 'Ya Allah hakku pernah diambil dengan sewenang-wenang.' Lalu Allah menyuruh lagi membayar dgn amal salehnya kepada orang yang mengadu itu.

Setelah itu datang lagi orang yang mengadu, sampai seluruh pahala shalat, haji dan puasanya itu habis dipakai untuk membayar orang yang haknya pernah dirampas, yg pernah disakiti hatinya, yang pernah dituduh tanpa alasan yang jelas. Semuanya dia bayarkan sampai tidak tersisa lagi pahala amal salehnya.

Tetapi orang yang mengadu ternyata masih datang juga. Maka Allah memutuskan agar kejahatan orang yang mengadu dipindahkan kpd orang itu.

Kata Rasulullah selanjutnya, "Itulah orang yang bangkrut di hari Kiamat, yaitu orang yang rajin beribadah tetapi dia tidak memiliki akhlak yang baik. Dia merampas hak orang lain dan menyakiti hati mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, January 22, 2012

Cobaan Mengobati Penyakit Hati

Cobaan Mengobati Penyakit Hati

By: Muhamad Agus Syafii

Setiap ujian dan cobaan adalah obat paling ampuh menyembuhkan penyakit hati, kesombongan, ujub dan kekotoran hati yang ada pada diri kita. Semua jenis penyakit hati akan membawa bencana dalam hidup kita di dunia dan di akherat. Tetapi Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dengan berbagai ujian dan cobaan menjadi benteng bagi kita terhadap kehancuran yang jauh lebih dahsyat. Bila Allah tidak mengobati kita dengan berbagai ujian dan cobaan niscaya kita melampaui batas, berbuat dzalim dan sewenang-wenang dimuka bumi dan menebarkan berbagai kerusakan karena tabiat kita sebagai manusia apabila mendapatkan perintah dan larangan yang menembus sampai ke hati. Toh, kita tetap saja melakukan kerusakan dan kedzaliman di muka bumi.

Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya maka diberi kita obat dengan ujian dan cobaan menurut kadar keadaan untuk membasmi berbagai penyakit, dengan demikian  Allah berhasil membimbing kita dan membersihkan serta menjernihkan hati kita sehingga patut menerima martabat paling mulia di dunia yaitu menjadi hambaNya. Kita senantiasa diingatkan agar kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.  Patutlah kita menyadari, untuk apa kita berlaku sewenang-wenang dalam hidup ini? Padahal kesewenang-wenangan pasti akan musnah Bahkan banyak orang mengalami sebaliknya, Dulu berbuat dzalim kemudian didzalimi dan ditindas oleh orang lain karena Allah yang membalikkan semua kehidupan. 'Sesungguhnya perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata padanya, 'Jadilah' maka terjadilah ia. (QS. Yasiin : 82).

Betapa banyak orang yang kaya mendadak miskin. Betapa banyak orang yang berkuasa tiba-tiba menjadi narapidana. Betapa banyak orang yang sehat mendadak sakit. Betapa banyak orang membanggakan dirinya kemudian jatuh tersungkur dalam kehinaan. Maha Suci Allah yang senantiasa memuliakan Hamba-HambaNya dengan berbagai cara.

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--

Saturday, January 21, 2012

Doa untuk Mencapai Hajat dan Keberkahan

Doa untuk Mencapai Hajat dan Keberkahan
oleh: Syamsuri     Pengarang : Syamsuri Rifai

Semoga dua doa berikut ini membantu Anda untuk mencapai hajat dan memperoleh keberkahan di dalamnya.

DOA UNTUK MENCAPAI HAJAT

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على محمد وآل محمد

اِلَهِي كَيْفَ اَدْعُوكَ وَاَنَا اَنَا، وَكَيْفَ اَقْطَعُ رَجَآئِي مِنْكَ وَاَنْتَ اَنْتَ. اِلَهِي اِذَا لَمْ اَسْئَلْكَ فَتُعْطِيْنِي فَمَنْ ذَاالَّذِي اَسْئَلُهُ فَيُعْطِيْنِي؟ اِلَهِي اِذَا لَمْ اَدْعُكَ فَتَسْتَجِيْبُ لِي فَمَنْ ذَا الَّذِي اَدْعُوهُ فَيَسْتَجِيْبُ لِي؟ اِلَهِي اِذَا لَمْ اَتَضَرَّعْ اِلَيْكَ فَتَرْحَمُنِي فَمَنْ ذَاالَّذِي اَتَضَرَّعُ اِلَيْهِ فَيَرْحَمُنِي؟ اِلَهِي فَكَمَا فَلَقْتَ الْبَحْرَ لِمُوْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَنَجَّيْتَهُ اَسْئَلُكَ اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُنَجِّيَنِي مِمَّا اَنَا فِيْهِ، وَتُفَرِّجَ عَنِّي فَرَجًا عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Ilâhî kayfa ad'ûka wa ana ana, wa kayfa aqtha'u rajâî minka wa Anta Anta. Ilâhî idzâ lam as-alka fatu'thînî faman dzal ladzî as-aluhu fayu'thînî? Ilâhî idzâ lam ad'ûka fatastajîbulî faman dzal ladzî ad'ûhu fayastajîbulî? Ilâhî idzâ lam atadharra' ilayka fatarhamunî faman dzal ladzî adharra'u ilayhi fayarhamunî? Ilâhî fakamâ falaqtal bahra li-Mûsâ `alayhis salâm wa najjaytahu as-aluka an tushalliya ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, wa an tunajjiyanî mimmâ ana fîhî, wa tufarrija `annî farajan `âjilan ghayra âjilin bifadhlika wa rahmatika yâ Arhamar râhimîn.

Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ilahi, Bagaimana aku berdoa kepada-Mu sementara aku adalah aku, bagaimana aku putus asa dari-Mu sementara Engkau adalah Engkau. Ilahi, jika aku tidak memohon kepada-Mu yang kemudian memberi aku, kepada siapa lagi aku harus memohon yang kemudian memberi aku? Ilahi, jika aku tidak berdoa kepada-Mu yang kemudian mengijabah doaku, kepada siapa lagi aku harus berdoa yang kemudian memperkenankan doaku? Ilahi, jika aku tidak merendahkan diri kepada-Mu yang kemudian menyayangi aku, kepada siapa lagi aku harus merendahkan diri yang kemudian menyayangi aku? Ilahi, sebagaimana Engkau telah membelah lautan untuk Nabi Musa (as) dan Kau selamatkan ia, aku memohon kepada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, selamatkan aku dari apa yang aku takutkan, dan bahagiakan aku dengan kebahagiaan yang segera dan tidak tertunda-tunda dengan karunia dan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi. (Mujarrabat Imamiyah, hlm 114).

DOA UNTUK MEMPEROLEH KEBERKAHAN

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على محمد وآل محمد

أَللَّهُمَّ إِنَّ ذُنُوْبِي لَمْ يَبْقَ إِلاَّ رَجَآءُ عَفْوِكَ، وَقَدْ قَدَّمْتُ أَلَةَ الْحِرْمَانِ بَيْنَ يَدَيَّ فَأَسْأَلُكَ مَالاَأَسْتَحِقُّهُ وَأَدْعُوْكَ مَالاَأَسْتَوْجِبُهُ وَأَتَضَرَّعُ إِلَيْكَ مَالاَأَسْتَأْهِلُهُ، وَلَمْ يَخْفَ عَلَيْكَ حَالِي وَإِنْ خَفِيَ عَلَى النَّاسِ كُنْهُ مَعْرِفَةِ أَمْرِيْ. أَللَّهُمَّ إِنْ كاَنَ رِزْقِي فِي السَّمَآءِ فَأَهْبِطْهُ وَإِنْ كَانَ فِي اْلأَرْضِ فَأَظْهِرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَـرَّبْهُ، وَإِنْ كَانَ قَرِيْبًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ قَلِيْلاً فَكَثِّرْهُ وَبَارِكْ لِي فِيْهِ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad

Allâhummainna dzunûbî lam yabqa lahâ illâ rajâu ‘afwika, waqad qaddamtu âlatal hirmân bayna yadayya fa as-aluka mâlâ astahiq­quhu wa ad’ûka mâlâ astawjibuhu wa atadharra’u ilayka mâlâ asta’­hiluhu, walam yakhfa ‘alayka hâlî wain khafiya ‘alan nâsi kunhu ma’rifati amrî. Allâhumma in kâna rizqî fis samâi fa ahbithhu, wain kâna fil ardhi fa azhhirhu, wain kâna ba’îdan faqarribhu, wain kâna qarîban fayassirhu, wain kâna qalîlan fakatstsirhu wa bâriklî fîhi bifadhlika wa rahmatika yâ Arhamar râhimîn.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

YaAllah, sesungguhnya dosa-dosaku tak akan abadi kecuali harapan akan ampunan-Mu. Telah kuhadapkan di depanku suatu penghalang, lalu aku memohon kepada-Mu apa yang yang sebenarnya tak layak bagiku, memohon apa yang sebenarnya tak layak Engkau perkenankan, dan merendahkan diri di hadapan-Mu dengan sesuatu yang sebenarnya tak layak bagiku. Tapi, keadaanku tidak tersembunyi bagi-Mu walaupun tersembunyi bagi manusia untuk mengetahui persoalanku yang sebenarnya.

YaAllah, jika sekiranya rejekiku ada di langit maka turunkan, jika ada di bumi maka tampakkan (keluarkan), jika jauh maka dekatkan, jika telah dekat maka mudahkan, jika sedikit maka perbanyaklah, dan berkahi aku di dalamnya, dengan karunia-Mu dan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.

(Al-BâqiyâtushShâlihât Mafâtihul Jinân, bab 5: 471)

Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/2246214-doa-untuk-mencapai-hajat-dan/#ixzz1kA6lK6hY

Penyakit Jiwa: Dengki dan Penyebabnya

Penyakit Jiwa: Dengki dan Penyebabnya
oleh: Syamsuri     Pengarang : Syamsuri Rifai

Dengki (Hasad) adalah kondisi kejiwaan seseorang yang menginginkan hilangnya suatu karunia dari orang yang menjadi sasaran dengki (mahsûd)

Allah SWT berfirman: “…ataukah mereka dengki kepada manusia (lain) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?” (Quran, surah 4, ayat 54)

Rasulullah saw bersabda bahwa Allah SWT berfirman kepada Musa bin Imran (as):

"Wahai putra Imran, jangan sekali-kali kamu dengki pada manusia karena karunia yang Aku berikan kepada mereka. Jangan memandang mereka dengan pandangan amarah pada mereka. Jangan kamu ikuti prasangka dengki. Sesungguhnya orang yang dengki berarti jengkel pada nikmat-Ku dan menggugat pembagian karunia-Ku yang Aku tetapkan di antara hamba-hamba-Ku. Siapa yang demikian, Aku tidak berhubungan dengannya dan dia tidak berhubungan dengan-Ku." (Arba’ûna hadîtsan: hadis ke 5, hlm 106)

PENYEBAB-PENYEBAB DENGKI

Penyakit dengki berawal dari rasa kesal dan cemburu terhadap orang yang memiliki kelebihan, misalnya: intelektual, spiritual, harta, kedudukan, dan lainnya.

Hampir semua penyebab dengki berawal dari perasaan rendah diri dan kekecewaan. Allamah Al-Majlisi mengatakan ada 7 penyebab dengki:

Permusuhan: Dengki bisa berasal dari adanya permusuhan.
    
Perasaan bangga diri (‘ujub): Bisa jadi Orang yang dengki punya perasaan lebih unggul dari orng yang menjadi sasaran dengki. Lalu ia ingin kelebihan atau karunia hilang dari orang yang menjadi sasaran dengki.
    
Sombong (kibr): Orang yang berpenyaki dengkit, ia bersikap angkuh dan arogan terhadap orang yang menjadi sasaran dengki. Sikap ini akan hilang ketika kelebihan dan karunia hilang dari orang yang menjadi sasaran dengki.
    
Heran: Orang yang dengki merasa heran melihat karunia besar dimiliki oleh orang yang menjadi sasaran dengki. Allah SWT mengisahkan bangsa-bangsa terdahulu ketika: “Engkau tidak lain adalah manusia seperti kami (QS 14:10). Dan mereka berkata, "Akankah kami beriman kepada dua manusia seperti kami?”.. . (QS 23:47).
    
Takut: Orang yang dengki merasa khawatir akan adanya gangguan tertentu dari orang yang memiliki kelebihan. Ia takut semua itu menjadi penghalang terhadap tujuan yang ia inginkan.
    
Cinta Kekuasaan: Sifat ini menjadi sebab kedengkian. Ia menginginkan kekuasaan hanya dimiliki oleh dirinya, tidak dimiliki oleh orang lain yang memiliki kelebihan.
    
Watak Jahat: Orang yang berwatak jahat tidak suka melihat orang lain memiliki kebaikan apa pun.

Kesimpulan: Sejatinya semua penyebab itu berasal dari perasaan rendah diri dan putus asa.

(Disarikan dari Arba’ûna hadîtsan, Al-Imam Ruhullah Khumaini, bab hasad)

Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/2246846-penyakit-jiwa-dengki-dan-penyebabnya/#ixzz1k9zUsKw2

Doa Keselamatan dari Badai

Doa Keselamatan dari Badai
oleh: Syamsuri     Pengarang : Syamsuri Rifai

Tentang Badai Allah swt menyatakan: “Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan.” (Adz-Dzariyat: 41).

“Sesungguhnya Kami telah menghembuskan angin yang sangat kecang kepada mereka pada hari nahas yang terus-menerus.” Al-Qamar: 19).

Tentang pentingnya berdoa Allah swt menyatakan:

“Katakanlah: Tuhanku tidak akan memperhatikan kamu kalau bukan karena doamu.” (Al-Furqan: 77).

DOA UNTUK KESELAMATAN DARI BENCANA BADAI

Sebelum membaca doa ini hendaknya bertawassul dengan Asmaul Allah SWT sebagaimana yang dinyatakan di dalam Al-Qur’an:

“Allah memiliki Asmaul husna, hendaknya kamu berdoa dengannya.” (Al-A’raf/7: 180)

“Katakanlah, berdoalah kepada Allah atau berdoalah kepada Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu berdoa, Dia mempunyai Asmaul husna.” (Al-Isra’/17: 110).

Rasulullah saw bersabda:
“Allah azza wa jalla memiliki sembilan puluh sembilan nama, barangsiapa yang berdoa dengannya doanya diijabah.” (At-Tawhid, 195)

Untuk bertawassul dengan Asma Allah sekaitan dengan Badai, maka ucapkan setidaknya 3 kali atau 7 kali: Yâ Allâh, yâ Rahmânu ya Rahîm. Kemudian bacalah doa berikut ini dengan khusuk dan tawakkal kepada Allah SWT:

سم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على محمد وآل محمد

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا هَاجَتْ بِهِ الرِّيَاحِ وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْنَا رَحْمَةً وَعَلَى الْكَافِرِيْنَ عَذَابًا وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Allâhumma innî as-aluka khayra mâ hâjat bihir riyâh wa khayra mâ fîhâ, wa a`ûdzu bika min syarrihâ wa syarri mâ fîha. Allâhummaj`alhâ `alaynâ rahmatan wa `alal kâfirîna `adzâban wa shallallâhu `alâ Muhammadin wa âli Muhammad.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan apa saja yang dihembuskan oleh angin dan kebaikan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung dengan-Mu dari keburukannya dan keburukan apa saja yang ada di dalamnya. Ya Allah, jadikan angin itu rahmat bagi kami dan azab bagi orang-orang yang ingkar kepada-Mu, semoga Allah selalu menyampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.

Doa ini dikutip dari hadis yang bersumber dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa), beliau berkata: “Jika terjadi badai maka perbanyaklah takbir, dan bacalah doa ini.” (Al-Mustadrak 6: 176).

Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/2247212-doa-keselamatan-dari-badai/#ixzz1k9uPpSAK

Qona'ah | Sukuri Dulu Hidup Kita

Sukuri Dulu Hidup Kita

Kemarin saat tengah mengurus perpanjangan passport di Kantor Imigrasi, saya duduk bersebelahan dengan seorang wanita seusia saya. Beberapa saat kemudian, kami terlibat dalam obrolan tentang berbagai Negara yang pernah disinggahinya. “Saya sudah ke dua puluh lima Negara loh…” ujarnya. Saya berdecak kagum mendengar berbagai pengalamannya sementara ia masih terus bercerita satu Negara ke Negara lainnya. Beragam keunikan Negara-negara digambarkannya, dari hal terindah sampai pengalaman buruk di beberapa Negara. Sempat terbersit, “beruntung sekali hidupnya, bisa menyambangi berbagai Negara”

Setelah cukup lama bercerita, tiba-tiba ia bertanya, “Anda sudah berapa Negara yang dikunjungi?” saya bilang, “hanya beberapa saja.”   “Lalu sekarang mau kemana?” tanyanya lagi. “Umroh, insya Allah” jawab saya singkat.

“Nah itu dia mas... mas beruntung sekali. Dari semua Negara yang pernah saya kunjungi, belum pernah sekalipun saya ke tanah suci. Saya iri dengan mas…” kali ini ia sedikit terbata-bata. Matanya menyiratkan bahwa ia ingin sekali ke tanah suci.

Beberapa bulan yang lalu, seorang rekan saya yang bekerja di International Committee Red Cross (ICRC) hendak berangkat ke Thailand. Saya pun berujar, “Beruntung sekali, ikut dong. Itu salah satu Negara yang ingin sekali saya kunjungi loh…”. Lalu dengan enteng dia menanggapi, “Kamu lebih beruntung sahabatku. Saya lebih iri dengan kamu yang sudah pernah ke Gaza, Palestina. Semua orang bisa dengan mudah ke Thailand, tapi tidak semua orang bisa dengan mudah ke tanah para Nabi, Palestina”. Kalimatnya menghentak kesadaran saya.

Setiap kali melihat orang berangkat ke kantor, beraktifitas rutin dengan menampakkan kesibukannya, saya kadang berpikir, “beruntung sekali orang-orang itu ya, punya pekerjaan rutin yang membuatnya terlihat lebih aktif”. Namun sekali lagi yang tersadar dengan keberuntungan yang saya miliki sendiri, saat orang-orang yang aktif bekerja sehari-hari itu malah berkata, “Enak ya jadi orang seperti Anda, bisa lebih sering berada di tengah-tengah keluarga, nggak kena macet setiap hari, nggak pusing oleh tekanan atasan atau ulah teman sekerja. Anda memang tidak seperti saya, punya penghasilan tetap. Tapi Anda tetap berpenghasilan kan? “ Saya tersenyum.

Saat silaturahim ke rumah saya beberapa waktu lalu, seorang rekan saya bilang, “Enak ya tinggal di komplek, tenang, rumahnya rapi, jalanannya bersih, ke Mall juga dekat. Nggak seperti di kampung tempat saya, kalau hujan jalannya becek, rumahnya nggak beraturan, jauh kemana-mana …”

Giliran saya ke rumahnya, justru saya bilang, “ya enakan disini, lebih asri, masih banyak pohon, dan yang paling penting suasana kekeluargaan antar tetangga lebih terasa, lebih akrab, ramah dan bersahabat. Jauh dari Mall lebih baik, karena kita dan anak-anak jadi nggak konsumtif. Yah ada plus minusnya lah, yang penting kita sukuri saja, itu yang membuat kita merasa betah dan nyaman  tinggal dimanapun”.

Teman saya yang lain beda kasus, kali ini soal pasangan hidup. Waktu main ke rumahnya sambil berbisik dia bilang, “isteri saya tuh nggak ngikutin trend, nggak tahu informasi yang berkembang, komputer nggak bisa. Saya lihat orang lain isterinya kelihatan cerdas, tahu teknologi dan informasi, perkembangan politik pun paham…”

Sejenak kemudian isterinya datang membawa kopi dan kue. Saya seruput kopinya dan cicipi kue buatannya. “Subhanallah, ini kopi dan kuenya nikmat sekali…” Teman saya langsung komentar bangga, “kalau urusan bikin kopi, bikin kue, masak segala jenis makanan, isteri saya jagonyaaaa …” Tak lama kemudian kami makan bersama di rumahnya dan memang benar, masakan isterinya super lezat dan nikmat, apalagi sambalnya, wuihh.

“nggak apa-apa nggak ngerti komputer, nggak paham politik atau nggak ngikutin trend, tapi isteri jago masak begini orang lain belum tentu punya bro …” Eh dia cuma nyengir tanda sepakat. Sobat, kadang kita iri dengan kehidupan orang lain, padahal kita memiliki kehidupan yg patut disukuri. 

(Gaw, Life-Sharer)
Bayu Gawtama

LifeSharer
SOL - School of Life

085219068581 - 087878771961

twitter:
@bayugawtama

@schoolof_life

Tips Mudah Bertemu Jodoh

Tips Mudah Bertemu Jodoh

By: Muhamad Agus Syafii

Sahabatku, Jodoh sudah ditakdirkan Allah, jodoh anda tidak akan kemana-mana dan akan datang jika waktunya tiba. Tugas anda hanyalah berusaha & berdoa untuk segera menjemput jodoh anda. Jangan berputus asa dan bersabarlah dalam menjemput jodoh yang telah ditetapkan Allah.  Allah memberikan pilihan dalam memberikan jodoh untuk anda. Pertama, adalah cepat mendapatkan jodoh. Kedua, lambat mendapatkan jodoh. Pilihan ketiga, menunda mendapatkan jodoh sampai bertemu jodohnya diakhirat kelak. Apapun pilihannya jodoh yang ditentukan Allah, itulah yang terbaik bagi anda. Lantas bagaimana cara mudah bertemu jodoh?

Sahabatku, cara mudah bertemu jodoh adalah Perbaikilah diri dan tingkatkan ketaqwaan anda kepada Allah. Terkadang tanpa kita sadari, kita mendikte Allah tentang jodoh kita. Ketika datang seseorang yang mendekati kita untuk membangun hubungan yang serius mewujudkan keluarga sakinah, kita terburu-buru menolaknya, karena tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Cobalah, bila memang ada yang hendak serius tidak serta merta untuk ditolak namun dipetimbangkan terlebih dahulu sekaligus berdoa memohon petunjuk Allah, bisa jadi orang itu yang memang yang dikirim Allah untuk jodoh anda. Berprasangka baiklah pada Allah dan berprasangka baiklah kepada siapapun yang memang hendak berta'aruf dengan anda. Bisa jadi seseorang yang kita anggap buruk, dia adalah baik untuk kita dan yang kita anggap baik, dia adalah orang yang buruk untuk kita. Maka mohonlah yang terbaik menurut Allah maka terbaik pula untuk kita.

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Menangislah & memohon pd Allah, yakinlah Allah menyegerakan jodoh anda. Yuk, ajak teman, saudara untuk hadir di kegiatan "Untukmu Amalia", Ahad, 22 Januari 2012. Jam 9.sd 12 siang di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi Buku Bacaan, Paket sembako, Paket Sekolah, perangkat sholat, konsumsi. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: agussyafii@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafii

Dampak Buruk Amarah dan Cara Praktis Pengobatannya

Dampak Buruk Amarah dan Cara Praktis Pengobatannya
oleh: Syamsuri     Pengarang : Syamsuri Rifai


DAMPAK BURUK AMARAH
 
Orang yang marah berprilaku tidak rasional seperti orang gila, bertindak buruk dan tidak sopan; lidah, kaki dan tubuhnya berada di luar kendali.
    
Amarah dapat menggiring seseorang menggunakan bahasa kasar terhadap para nabi dan para kekasih Allah SWT, menodai kesucian dan memfitnah pribadi mulia, membunuh jiwa tak berdosa, merusak kehidupan makhluk Allah, menghancurkan keluarga, atau membuka rahasia orang lain yang seharusnya ditutupi. Orang yang menelan api amarah tak mampu membatasi perilaku buruk dan zalim, dan membakar keimanan sehingga dapat menghancurkan banyak keluarga dan masyarakat.
    
Adapun bahaya moral, amarah dapat menyebabkan kebencian pada makhluk Allah, bahkan kadang tidak hanya memusuhi para nabi dan wali, tapi juga Zat Suci Allah, Maha Pemelihara. Hal ini dapat membangkitkan sifat buruk lain, seperti hasad, permusuhan dan balas dendam yang tak terkendali.
    
Perumpamaan amarah di dunia ini seperti api murka Allah di akhirat. Dengan cara yang sama, amarah itu berasal dari hati, yang realitas secara batiniyah adalah api murka Tuhan yang juga berasal dari bagian dalam hati dan apinya menyebar keluar melalui organ tubuh seperti mata, telinga, dan lidah.
    
Amarah yang menjadi bagian dari watak seseorang akan lebih berbahaya lagi. Ia mematikan hati seseorang, mengubah total dan mempengaruhi kemampuan kearifannya. Kondisi seperti ini akan berdampak di alam barzakh dan Hari Kiamat dalam bentuk menjijikan yang tiada tandingnya di dunia ini. Kekejaman orang seperti ini tidak dapat dibandingkan dengan buasnya binatang buas apapun.

Imam Muhammad Al‑Baqir (sa) berkata: “Tertulis dalam Taurat bahwa Tuhan yang Maha Kuasa mengungkapkan kepada Musa (as).: "Wahai Musa, kendalikan amarahmu pada mereka lebih dari yang Aku berikan kuasa padamu, sehingga Aku hindari engkau dari murka-Ku."

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Jaga dirimu dari kemarahan karena awalnya adalah penyakit jiwa dan akhirnya penyesalan.” (Gharar ul-Hikam, hadis ke 2635)

CARA TEORITIS MENGOBATI AMARAH

1. Seseorang yang sering marah harus tahu bahwa potensi marah adalah karunia Allah SWT untuk kelestarian dan kelangsungan hidup manusia, untuk disiplin dan ketertiban sistem keluarga, perlindungan hak manusia dan penjagaan hukum Ilahi. Jika dia melakukan yang bertentangan dengan tujuan Ilahi dan menjadikan kekuatan amarah untuk melawan kehendak Tuhan, maka ia melanggar kepercayaan sehingga pantas mendapatkan hukuman dari-Nya. Betapa bodoh dan tidak adilnya perbuatan manusia jika ia tidak menjalani kepercayaan Tuhan tapi justru menanggung azab-Nya! Karenanya, dia harus berpikir serius tentang keburukan moral dan perbuatan jahat yang berasal dari amarah dan berusaha menghilangkan pengaruh jahatnya, karena dapat menyebabkan banyak masalah di dunia dan juga hukuman di akhirat.

2. Di antara solusi mendasar amarah adalah menghilangkan faktor pemicunya. Faktor tersebut termasuk cinta-diri, yang kemudian menjadi cinta harta, kemuliaan, kedudukan, kehormatan, dan keinginan untuk memaksa kehendak orang lain dan memperluas wilayah kekuasaan seseorang pada makhluk Allah SWT. Ia dengan cepat membangkitkan api amarah, karena orang yang tergila-gila dengan hal tersebut cenderung menganggapnya penting. Ketika seseorang mencintai hal tersebut, dia akan bergairah dan marah jika salah satu dari tujuannya tidak tercapai. Faktor lain yang menimbulkan amarah karena ia dianggap sebagai kebaikan dan keberanian akibat kebodohan seseorang. Amarah yang demikian adalah hasil dari lemahnya spiritual, kurangnya iman, tidak seimbangnya kondisi jiwa.

3. Orang yang bijak akan selalu berpikir dengan hati-hati atas dampak buruk amarah dan manfaat dari menahan diri, dan menjadikan hal ini sebagai tanggung jawab diri untuk memadamkan api dengan semaksimal mungkin. Dia menghapus dari hati kecintaan terhadap harta, kehormatan dan sejenisnya yang menimbulkan amarah. Jika dia memutuskan untuk melawan kehendak nafsu diri dan hasrat dunawi, dengan bantuan dan rahmat Allah, ketertarikannya akan menjadi berkurang dan tidak menganggapnya penting. Ketenangan batin dan kepuasannya, karena ia melepas kecintaan pada harta, kehormatan, sehingga tidak membiarkannya berprilaku tidak adil. Secara bertahap, dia tidak akan kehilangan pengendalian diri ketika amarah muncul di hatinya. Akhirnya, dia mencapai kendali penuh atas amarahnya.

CARA PRAKTIS MENGOBATI AMARAH

Salah satu solusi praktis ketika timbul amarah pada tahap awal adalah dengan menahan dan menenangkannya saat akal seseorang masih dapat dikendalikan:
 
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata “..seseorang yang marah, dudukan segera jika dia berdiri; karena hal tersebut dapat mengusir gangguan setan. Seseorang yang marah dengan anggota keluarganya, dekati dan sentuh (dengan lembut), karena rasa kedekatan keluarga, ketika dirangsang sentuhan, menimbulkan ketenangan.”
    
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata “Ketika seseorang marah, jika ia berdiri, ia harus segera duduk sementara waktu karena hal ini akan menghilangkan gangguan setan darinya saat itu." (Mizan al-Hikmah, hadis ke 15059)

Sumber: Arba’ûna hadîtsan, bab VII, Imam Khumaini)

Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/2251761-dampak-buruk-amarah-dan-cara/#ixzz1k946IKvr

Friday, January 20, 2012

Imamah

*Imamah *

*
*

*Dr Hamid Fahmy Zarkasyi *

Direktur INSISTS

Salah satu konsep penting yang membedakan antara Ahlussunnah dan Syi’ah adalah imamah (kepemimpinan). Setelah Nabi wafat persoalan yang pertama timbul adalah siapa “pengganti” Nabi sebagai pemimpin. Istilah yang disepakati untuk pengganti oleh para sahabat wak tu itu khalifah. Karena khawatir akan berarti Khalifatu Allah (pengganti Allah), maka Abu Bakar segera menegaskan artinya Khalifatu Rasulillah.

Tapi, menurut Syi’ah pengganti Nabi bukan khalifah, tapi imam (pemimpin). Kata imam dalam Alquran tidak khusus. Ada istilah imam orang kafir (a’immatul kufr), artinya pemimpin, imam rakyat (imam alra’iyyah) artinya khalifah, imam tentara (imam al-jundi) adalah jenderalnya, imam para imam (imam al-a’immah) adalah gelar Nabi Muhammad SAW.

Perbedaan istilah khalifah atau imam me nurut Sunni dan Syi’ah bukan soal baha sa, tapi sudah soal keyakinan. Sebab bagi Sunni, khalifah pengganti Nabi yang disepakati oleh para sahabat ada empat, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan terakhir Ali bin Abi Talib.

Tapi, bagi Syi’ah yang menjadi pengganti Nabi hanyalah Ali bin Abi Talib dan anak cucunya. Dan itu, menurut Syi’ah merupakan ketetapan Allah. Dalam kitab Shiah al-Usul min al-Kafi, kitab al-Hujjah juz 1 hal 277, disebut bahwa keimamam Ali adalah ketetapan dari Allah dan diketahui oleh orang per orang.

Tapi, dalam kitab Nahjul Balaghah Ali menolak menjadi pengganti Utsman bin Affan dan bahkan akan patuh kepada siapa pun yang jadi khalifah. Kepada Talhah dan Zubair, ia mengatakan, “Sungguh, aku tidak ingin menjadi khalifah atau kekuasaan seperti ini.“ (Nahjul Balaghah, Khutbah ke-29). Apakah berarti Ali menolak ketetapan Allah?

Sementara itu, Syi'ah tidak mengakui ketiga khalifah itu sebagai khalifah apalagi sebagai imam. Imam hanyalah Ali dan Ali itu bukan khalifah. Anak turunan Ali yang dianggap mewarisi kepemimpinan Ali adalah 2) Hasan, 3) Husain, 4) Zainal Abidin, 5) alBaqir, 6) Ja'far al-Sadiq, 7) Musa al-Kazim, 8) Ali Ridha, 9) Muhammad al-Jawad, 10) Ali al-Hadi, 11) Hasan Askari 12) Muhammad yang ditunggu atau al-Mahdi.

Umat Islam yang Sunni (ahlussunnah wal jamaah) tidak membedakan gelar khalifah dan imam. Menurut Ibn Khaldun dalam Muqaddimah nya dan al-Mawardi dalam alAhkam al-Sultaniyyah, dan juga Rasyid Ridhaimam, khilafah, imamah al-`Udhma dan amir al-mu'minin adalah sama yaitu pengganti Rasul dalam menjaga agama dan politik dunia (siyasatal-dunya).

Karena, istilah imam maknanya sama dengan khalifah, maka al-Mawardi, al-Taftazani, dan al-Iji sependapat bahwa imam adalah pemimpin umum dalam agama dan berperan sebagai pengganti Nabi, tapi mem punyai kekuasaan terbatas. Batasannya dijelaskan oleh Abdul Ghani dalam alKhilafah wa Sultatu-l-Imamah, yaitu tidak berhak meletakkan syariah, menghalalkan yang haram, dan mengharamkan yang halal. Hukum yang dikeluarkan oleh mereka bersifat ijtihadiyah.

Jadi, dalam mazhab Sunni, khalifah ha nya pemimpin agama dan politik. Ia bisa di tegur dan bisa dikritik oleh rakyatnya jika sa lah. Namun, dalam Syi’ah tidak demikian. Da lam kitab al-Kafi, imam adalah sederajat de ngan nabi-nabi. Imam adalah wakil Allah dan Rasul. Dengan mempercayai imam, maka shalat, zakat, puasa, haji, rampasan, sedekah menjadi sah. Imam bisa menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Imam itu suci dari dosa, bebas dari aib. Imam itu memiliki kelebihan khusus tan pa mencari dan menguasahakannya karena diberi oleh Allah.

Menurut al-Mufid Ulama Mazhab Imamiyah, seperti dikutip dalam kitab Biharl al-Anwar, karya al-Majlisi (Juz 23 hal 230) yang mengingkari salah seorang dari 12 orang imam atau menolak untuk taat seper ti yang diwajibkan Allah, maka ia telah “kafir dan masuk neraka”. Bahkan, menurut Khomaini (seperti dikutip Ihsan Ilahi Zahir) derajat imam tidak mungkin dicapai malai kat yang paling dekat dengan Tuhan sekali pun atau oleh Nabi yang diutus oleh Allah.

Namun, Dr Ahmad Mahmud Subhi dalam bukunya al-Imamah Laday al-Shi’ah al-Ihna Ashriyyah mempertanyakan, mengapa kepemimpinan politik tiba-tiba berubah menjadi akidah? Padahal, Nabi sendiri sebagai pemimpin politik tidak mengklaim bahwa segala keputusannya dari Allah dan harus ditaati sebagai akidah.

Pada peristiwa perang Badar misalnya, umat Islam berhenti pada tempat yang
tak berair. Salah seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah keputusan ber henti di sini ini atas perintah Allah atau dari diri Rasulullah sendiri?” Nabi menjawab, “Itu dari ide saya sendiri.” Sahabat lalu mengusulkan agar berhenti di tempat yang ada airnya. Nabi pun mengatakan, “Anda benar!” Ini menunjukkan bahwa keputusan pemimpin (imam) dalam Sunni adalah masalah ijtihadiyah, bukan otoritas mutlak seorang pemimpin. Apalagi, pemimpin dalam Alquran diperintahkan untuk bermusyawarah.

Masalahnya, jika orang Syi’ah mengklaim pendukung Ali akan selamat, penentangnya kafir dan celaka. Dan, pendukung selain Ali adalah sesat dan musyrik. Sementara, menurut Imam Syi’ah sendiri, yaitu Sayyid Murtadho dari Ja’far tidak begitu. Buktinya, Ali sendiri pernah berkhutbah “Abu Bakar dan Umar adalah Imam yang bijaksana … orang yang paling utama setelah Nabi. Jika Abu Bakar tidak pantas jadi khalifah, aku pasti tidak tinggal diam”.

Maka siapa yang benar? ■

<http://republika.pressmart.com/PUBLICATIONS/RP/RP/2012/01/19/ArticleHtmls/Misykat-Imamah-19012012026014.shtml?Mode=1>

http://republika.pressmart.com/PUBLICATIONS/RP/RP/2012/01/19/ArticleHtmls/Misykat-Imamah-19012012026014.shtml?Mode=1

--
::
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang. Now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest. N'est-ce point par l'évocation d'Allah que se tranquillisent les coeurs. Im Gedenken Allahs ist's, daß Herzen Trost finden können::>> al-Ra'd [13]: 28

Minds Discuss

Menarik mengamati perkataan dari Eleanor Roosevelt, mantan Presiden Amerika Serikat, yg mengatakan:
"Small Minds discuss people;
Average Minds discuss events;
Great Minds discuss ideas."

"Pikiran Kecil membicarakan orang;

Pikiran Sedang membicarakan peristiwa;

Pikiran Besar membicarakan gagasan."

Maka sebagai akibatnya...

~PIKIRAN KECIL akan menghasilkan GOSIP;

~PIKIRAN SEDANG akan menghasilkan PENGETAHUAN;

~PIKIRAN BESAR akan menghasilkan SOLUSI.

Ketiga jenis pikiran ini ada di dlm setiap otak kita. Pikiran mana yg lebih mendominasi kita, begitulah apa yg dihasilkannya.

Kalau setiap saat otak kita dipenuhi oleh Pikiran Kecil, maka kita akan selalu asyik dgn urusan orang lain, namun tdk menghasilkan apa2, kecuali perseteruan.

Tetapi bila Pikiran Besar yg mendominasi, maka ia akan aktif menemukan terobosan baru.
~PIKIRAN KECIL senang menggunakan kata tanya “SIAPA”;

~PIKIRAN SEDANG senang menggunakan kata: “ADA APA”;

~Sedangkan PIKIRAN BESAR selalu memanfaatkan kata tanya: “MENGAPA BAGAIMANA”.

Dlm melihat satu peristiwa yg sama, misalnya jatuhnya buah apel dari pohonnya, akan cenderung ditanggapi berbeda.
~Si PIKIRAN KECIL akan tertarik dgn pertanyaan: "SIAPA sih yg kemarin kejatuhan buah apel?”

~Si PIKIRAN SEDANG akan bertanya: “ADA APA nih, apakah sekarang  sudah mulai musim panen buah apel?”

~Sedangkan Si PIKIRAN BESAR : “MENGAPA buah apel itu jatuh ke bawah, bukannya ke atas?”

Dan..pikiran yg terakhir itulah yg konon menginspirasi SIR ISAAC NEWTON menemukan TEORI GRAVITASI-nya yg sangat terkenal!

Tdk ada satupun prestasi atau karya di dunia ini yg dihasilkan oleh Pikiran Kecil.

Di samping itu, ketiga jenis pikiran ini juga mempunyai ‘MAKANAN FAVORIT' yg berbeda.
~Si PIKIRAN KECIL biasanya senang "melahap" TABLOID, INFOTAINMENT, KORAN MERAH.

~Si PIKIRAN SEDANG amat berselera dgn KORAN BERITA.

~Si PIKIRAN BESAR memilih BUKU yg membangkitkan INSPIRASI..


Powered by Telkomsel BlackBerry®

BAPAK BJ HABIBIE MENANGIS

----- Pesan yang Diteruskan -----
Dari: Fajar Martiono fajarmartiono@yahoo.co.id
-----------------------------------------------------------------------------------
 


Kantor Manajemen Garuda Indonesia

Garuda City Complex, Bandara Soekarno-Hatta
12 Januari 2012

Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya(?), Adri Subono, juragan Java Musikindo.

Kunjungan beliau dan rombongan disambut oleh President CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di Jakarta.

Dalam kunjungan ini, diputar video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap.

Sebagai “balasan” pak Habibie memutarkan video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!).

Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini?

Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out kemudian tinggal landas secara mulus di-

escort oleh satu pesawat latih dan sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung.

Dalam video tsb, tampak para hadirin yang menyaksikan di pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para teknisi IPTN. Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250.

N250 sang Gatotkaca kembali pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan..................

Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:

“Dik, anda tahu..............saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan.................“Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, .......itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur.........Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara.

Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.

Sekarang Dik,............anda semua lihat sendiri..............N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?’

Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.

Dik tahu................di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia.............

Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa................

Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua.....................?

Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun.

Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”

Pak Habibie menghela nafas.......................

Ini pandangan saya mengenai cerita pak Habibie di atas;

Sekitar tahun 1995, saya ditugaskan oleh Manager Operasi (JKTOF) kala itu, Capt. Susatyawanto untuk masuk sebagai salah satu anggota tim Airline Working Group di IPTN dalam kaitan produksi pesawat jet sekelas B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130 penumpang).

Saya bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai Co-Chairman Preliminary Flight Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah kepala proyek N2130 adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba terus-menerus oleh penerbang test pilot (almarhum) Erwin. Saya turut mendesain rancang-bangun kokpit N2130 yang serba canggih berdasarkan pengetahuan teknis saat menerbangkan McDonnel Douglas MD11. Kokpit N2130 akan menjadi mirip MD11 dan merupakan kokpit pesawat pertama di dunia yang mempergunakan LCD pada panel instrumen (bukan CRT sebagaimana kita lihat sekarang yang ada di pesawat B737NG). Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga mempergunakan “track ball atau touch pad” sebagaimana kita lihat di laptop. N2130 juga merupakan pesawat jet single aisle dengan head room yang sangat besar yang memungkinkan penumpang memasuki tempat duduk tanpa perlu membungkukkan badan. Selain high speed sub-sonic, N2130 juga sangat efisien bahan bakar karena
mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini.

Saya juga pernah menguji coba simulator N250 yang masih prototipe pertama.................

N2130 narrow body jet engine dan N250 twin turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu.........bahkan hingga kini.

Lamunan saya ini, berkecamuk di dalam kepala manakala pak Habibie bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan yang yang sama dengan beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir.............kita tak perlu susah-susah membeli B737 atau Airbus 320.

Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya....................

“Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia”.

“Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,

−        Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten−        C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis−        D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!”

Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:

“Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik.............organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik..................”

Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu ...........................

“Dik, ..........saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ...........ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya............saya mau kasih informasi........... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu........................”

Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam.............................seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.

Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan........................

“Dik, kalian tau.................2 minggu setelah ditinggalkan ibu............suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu......... Ainun......... Ainun ................. Ainun ..............saya mencari ibu di semua sudut rumah.

Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini..............’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie’.

Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;

1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus...............3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.

Saya pilih opsi yang ketiga............................”

Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu) ...................... ia melanjutkan pembicaraannya;

“Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun..............dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia.............

Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat............. saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia”

Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata..............................

Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;

“Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui.....................

Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).

Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.

Dik, asal you tahu............semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.

Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain.

Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif...................”

(pada kesempatan ini pak Habibie meminta sesuatu dari Garuda Indonesia namun tidak saya tuliskan di sini mengingat hal ini masalah kedinasan).

Saya menuliskan kembali pertemuan pak BJ Habibie dengan jajaran Garuda Indonesia karena banyak kisah inspiratif dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun yang tidak sempat menghadiri pertemuan tsb. Sekaligus mohon maaf jika ada kekurangan penulisan disana-sini karena tulisan ini disusun berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun rekaman apapun.

MEWASPADAI DOSA-DOSA KECIL

MEWASPADAI DOSA-DOSA KECIL

Oleh
Majdi As-Sayyid Ibrahim
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْ لُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : يَاعَائِشَةُ إِيَّاكَ وَمُحَقَّرَاتِ
الأعْمَالِ (وَفِى رِوَايَةِ : الذُنُوْبِ) فَإِنَّ لَهَا مِنَ اللَّهِ
طَالِبًا

“Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Wahai Aisyah, hindarilah olehmu amal-amal yang remeh (dan dalam satu lafazh disebutkan dosa-dosa). Karena ada yang akan menuntut dari Allah terhadap amal-amal itu” [1]

Wahai Ukhti Muslimah !

Ini merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ummul Mukminin, Aisyah. Ini merupakan wasiat yang amat berharga dan berbobot, yaitu berupa peringatan tentang hal yang seringkali dilalaikan banyak orang, yaitu dosa-dosa kecil. Setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, Anas berkata, “Sungguh kamu sekalian sudah mengetahui berbagai amal yang menurut pandangan itu lebih lembut dari sehelai rambut. Apabila kami menyebutnya pada masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ‘al-mubiqat (perbuatan durhaka)”. Artinya adalah hal-hal yang merusak menurut Al-Bukhary.

Perhatikanlah wahai ukhi mukminah ! Kalau yang dikatakan Anas seperti itu pada masa sahabat dan tabi’in, lalu bagaimana andaikata Anas melihat kondisi orang-orang pada masa sekarang? Tentu seorang mukmin akan merasa
menyesal dan sedih menyaksikan para pemeluk Islam yang meremehkan hak-hak Allah, dan tidak ada yang dia katakan kecuali ucapan : Alangkah menyesalnya wahai hamba Allah.

Perhatikan Ummu Darda’ yang berkata, “Pada suatu hari Abu Darda masuk (rumah) sambil marah-marah. Maka Ummu Darda bertanya, Ada apa engkau ini?”

Abu Darda menjawab, “Demi Allah, aku tidak melihat sedikit pun dari urusan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallm di antara mereka, melainkan mereka shalat semuanya” [2]

Lalu apa yang bakal diucapkan Abu Darda andaikata dia melihat kehidupan orang-orang pada masa sekarang?

Wanita mukminah yang lurus dalam keimanannya tidak akan memandang kedurhakaan yang terjadi didepannya, lalu dia berkata tanpa menaruh perhatian, “itu hanya dosa kecil dan remeh”. Tetapi dia harus takut terhadap siksa Allah, menangis karena takut terhadap penderitaan api neraka dan merasa rugi andaikata dia terhalang untuk masuk surga.

Dulu, ada seorang zahid, Bilal bin Sa’d yang berkata, “Janganlah engkau melihat kepada kecilnya kesalahan. Tetapi lihatlah siapa yang engkau durhakai” [3]

Wanita mukminah yang lurus selalu merasa khawatir terhadap dirinya dan takut kepada siksa Allah. Maka dari itu dia selalu berada dalam ketaatan kepada Allah dan melaksanakan kebaikan.

Abu Ja’afr As-Sa’ih rahimahullah juga berkata, “Ada khabar yang sampai kepada kami, bahwa seorang wanita ahli ibadah yang selalu aktif melaksanakan shalat-shalat sunat, berkata kepada suaminya, “Celakalah engkau, bangunlah! Sampai kapan engkau tidur saja? Sampai kapan engkau selalu dalam keadaan lalai? Aku akan bersumpah demi engkau, janganlah mencari penghidupan kecuali dengan cara halal. Aku akan bersumpah demi engkau, janganlah masuk neraka hanya karena diriku. Cobalah berbuat baik kepada ibumu, sambunglah tali persaudaraan, janganlah memutus mereka sehingga Allah akan memutus dirimu”[4]

Begitulah yang dilakukan seorang wanita muslimah yang bertakwa dan merupakan ahli ibadah. Dia menolong suaminya kepada kepentingan urusan dunia dan akhirat.

Sedangkan pada zaman sekarang, kita melihat wanita-wanita muslimah tidak memerhatikan dosa-dosa kecil, kecuali orang yang dirahmati Allah. Bahkan akhirnya mereka berani mengerjakan dosa besar secara terang-terangan pada siang hari, tidak takut kemarahan Yang Mahapenguasa. Tadinya mereka meremehkan dosa. Dia tidak sadar bahwa bila seseorang sudah meremehkan suatu dosa, maka Alllah akan memperbesar dosa itu. Sehingga tidak cukup sampai di situ saja, sampai akhirnya dia terpuruk dalam dosa besar. Padahal awal mulanya berangkat dari dosa kecil. Sungguh benar perkataan seorang penyair.

“Segala kejadian berawal dari pandangan kobaran api berasal dari keburukan yang kecil

Berapa banyak pandangan yang merusak sang pelaku bagaikan rusaknya anak panah tanpa busur dan tali”

Maka wanita muslimah harus menjauhi dosa-dosa kecil, apalagi dosa-dosa besar. Selagi mereka mau meninggalkan dosa besar, taubat dar dosa-dosa kecil, beristighfar, menyesalinya dan mengakui bahwa meskipun kedurhakaan itu kecil, toh itu merupakan hak Allah, Pencipta langit dan bumi, yang memiliki keutamaan dalam segala sesuatu. Dengan adanya penyesalan dan pengakuan ini, maka sesungguhnya Allah itu Maha luas maghfirah dan rahmatNya, Dia pasti akan mengampuni. FirmanNya.
إِن تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ
سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu
mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang
kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)” [An-Nisa : 31]

Allah juga berfirman.

وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا
غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ

“Dan, (bagi) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi ma’af” [Asy-Syura : 37]
الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ
ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ

“(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Rabb-mu Mahaluas ampunanNya” [An-Najm : 32]

Akhirnya sebelum meninggalkan wasiat yang sangat berharga ini, boleh jadi engkau bertanya-tanya seraya berkata, “Bukankah dosa-dosa kecil itu diampuni sebagaimana diampuninya kedurhakaan yang lain?

Kami tidak bisa mengatakan kecuali bahwa Allah itu sangat besar maghfirahNya, Mahaluas rahmatNya, mengampuni siapapun yang dikehendakiNya. Tetapi hendaklah engkau ketahui, andaikata dosa-dosa kecil itu berkumpul pada diri seseorang, tentu ia akan membinasakannya dan memasukkannya ke
neraka. Kita berlindung kepada Allah dari hal itu.

Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengira seperti yang engkau kira. Lalu beliau hendak menjelaskan kepada mereka bahayanya masalah ini dan besarnya urusan ini. Maka beliau berkata seperti yang diriwayatkan Sahl bin Sa’d Radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata :

“Jauhilah olehmu sekalin dosa-dosa kecil. Karena perumpamaan dosa-dosa kecil itu laksana sekumpulan orang yang singgah di tengah lembah. Yang ini datang sambil membawa dahan, dan yang ini datang sambil membawa dahan, yang ini datang membawa dahan, lalu mereka memasak rotinya. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu perbuatan durhaka" [5]

[Disalin dari kitab Al-Khamsuna Wasyiyyah Min Washaya Ar-Rasul Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Lin Nisa, Edisi Indonesia Lima Puluh Wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Bagi Wanita, Pengarang Majdi As-Sayyid Ibrahim, Penerjemah Kathur Suhardi, Terbitan Pustaka Al-Kautsar]
________
Footenote
[1]. Isnadnya Shahih, ditakhrij Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimy, Ibnu Hibban dan Al-Qaha’y dalam Musnadusy-Syihab. Perkataan muhaqqarat, artinya hal-hal yang remeh. Muhaqqarat al-a’mal artinya perbuatan yang dilakukan seseorang dan dia tidak terlalu mempedulikannnya. Menurut Ibnu Bathal, apabila dosa-dosa yang kecil itu semakin banyak, maka ia menjadi dosa besar apabila dikerjakan terus menerus.
[2]. Ditakhrij Al-Bukhary 8/128
[3]. Az-Zuhd, Ahmad hal. 460. Hilyatulk\ Auliya’, Abu Nu’aim 5/223
[4]. Disebutkan Ibnul Jauzy dalam Shifatush Shafwah 4/437
[5] Isnadnya Shahih, ditakhrij Ahmad, Ath-Thabrany dalam Al-Kabir dan
Ash-Shagir 2/49

Wanita-wanita kristen di Somalia berterimakasih kepada hukum Syari’ah

Wanita-wanita kristen di Somalia berterimakasih kepada hukum Syari’ah

Siraaj

*Rabu, 18 Januari 2012 22:07:43*
  <http://static.arrahmah.com/images/stories/2012/01/wanita-kristen-somalia-2.jpg>

*(Arrahmah.com)* – Para aktivis Barat kulit putih berkunjung ke Somalia karena ingin mengetahui kebenaran mengenai hukum syari’ah dalam pandangan masyarakat yang berada dibawah aturan syari’ah. Mereka berkunjung ke sebuah desa dan merilisnya dalam sebuah video yang telah dipublikasikan di situs * liveleaks* dan *youtube* yang berjudul* “Christian women living under Shari’ah”.*

Mereka berpergian dengan menggunakan kendaraan ke sebuah desa di Somalia.

Dalam video tersebut seorang wanita Barat kulit putih mengatakan “saya berpikir apakah para wanita disini (Somalia) merasa tertekan untuk mengikuti pakaian islami, di tempat yang tradisional”.

“Jika seseorang akan memberitahu saya kebenarannya, saya pikir harus para wanita itu sendiri (yang menjelaskannya)”, ujarnya.

Kemudian wanita itu mengunjungi para wanita Kristen yang berada di sebuah desa di Somalia. Setelah sampai ia mewawancarai langsung para wanita Kristen yang berada disana.

“saat pertama kali saya bertemu mereka, semua wanita Kristen kulit hitam menutup tubuh mereka dan sangat senang dengan itu”, kata wanita Barat itu yang merasa keheranan.

Kemudian ia mewawancarai beberapa wanita Kristen disana. Seorang wanita Kristen yang masih terlihat muda, memakai hijab berwarna hitam mengatakan, “sekarang kami berpakaian sesuai petunjuk syari’ah, aturan yang Islam tetapkan, hijab tidak hanya untuk para orangtua, tetapi bahkan untuk anak-anak, seorang anak berumur satu hingga dua tahun akan memiliki hijab, kami menyukainya karena tidak seperti selendang tradisional, ini tidak lepas ketika kalian berjalan, hijab terasa nyaman (dipakai), dan tidak jatuh (lepas)”.

Para wanita Kristen di Somalia menganggap hijab adalah pakaian modern bukan pakaian tradisional atau kuno dan mereka terlihat nyaman dan senang memakai pakaian Islami.

Kemudian wanita Kristen berhijab itu menambahkan, “sejujurnya, Syari’ah telah sangat membantu kami”.

Aktivis Barat kemudian mewawancarai wanita Kristen lainnya, yang memakai hijab warna cream dan bercerita dengan terharu tentang hidupnya sebelum dan setelah dibawah hukum syari’ah, “sebelum syari’ah, kami (hidup) dalam permainan judi, alkohol dan prostitusi, dan sekarang semua ini telah dibuang (hilang), dan pusat belajar baru telah dibuka, dimana kami dapat belajar banyak hal seperti keterampilan berbisnis”.

Wanita Kristen yang lain juga bercerita tentang besarnya manfaat yang mereka rasakan dari hukum syari’ah dan berterimakasih kepada hukum syari’ah. Wanita Kristen kulit hitam yang juga memakai hijab, bewarna hijau mengatakan di depan kamera, “laki-laki tidak boleh seenaknya memukul istri-istrii mereka, termakasih kepada syari’ah, sekarang mereka (para suami) tidak dapat melakukan (kekerasan), (jika) ada seorang laki-laki yang memukul istrinya, dan dia akan didenda oleh pengadilan, (contoh) ada seorang laki-laki yang menampar istrinya, hukuman yang mengadilinya adalah membayar 5.000 naira untuk setiap jari tangannya.

Para wanita Kristen itu menunjukkan dengan jelas bahwa mereka merasa mendapatkan manfaat dari hukum Syari’ah, mereka merasa aman, tentram, dan mendapatkan keadilan dibawah hukum Syari’ah.

Subhanallah!

(siraaj/arrahmah.com)

Read more:
http://arrahmah.com/read/2012/01/18/17489-wanita-wanita-kristen-di-somalia-berterimakasih-kepada-hukum-syariah.html#ixzz1jrteBGLJ

Fakta Lain Gereja Yasmin

Inilah Fakta Gereja Yasmin Yang Ditutupi untuk Menyudutkan Umat Islam Bogor

*BOGOR (voa-islam.com) –* Umat Islam Bogor menyayangkan opini di media massa yang cenderung sebelah pihak dan tidak sesuai fakta yang terjadi. Pada akhirnya, opini yang semakin kencang dan tidak berimbang itu menyudutkan perjuangan umat Islam Bogor.

Menurut Ketua Umum Forum Komunikasi Muslim Indonesia (FORKAMI), Ustadz
Ahmad Iman, ada tiga hal penting yang nyaris tidak pernah diberitakan di media massa terkait kisruh GKI Yasmin.

Terkait  Putusan Mahkamah Agung (MA) soal Gereja GKI Yasmin, Forkami menegaskan bahwa putusan itu sudah ditaati dan dijalankan oleh Walikota Bogor, tanggal 8 maret 2011.

Sayangnya, jelas Ustadz Iman, hal ini tidak pernah diungkap oleh media, bahkan secara sengaja media menyebut walikota melawan hukum/mengabaikan putusan MA. Akibatnya, banyak orang yang tidak paham ikut mengatakan Walikota Bogor melanggar hukum. “Putusan MA adalah soal Proses Pembekuan IMB GKI Yasmin pada tahun 2008. Jadi, putusan MA sama sekali bukan soal keabsahan IMB GKI Yasmin,” ujar Ustadz Iman dalam rilis yang diterima voa-islam.com, Selasa (17/1/2012).

Soal pencabutan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Gereja GKI Yasmin yang dilakukan Walikota Bogor Diani Budiarto, FORKAMI menegaskan bahwa keputusan itu sudah tepat dan sama sekali tidak melanggar Putusan MA. “Walikota berhak untuk membatalkan dan mencabut IMB tempat ibadah berdasarkan UU no 32 tahun 2004 pasal 22 tentang stabilitas dan kewenangan kepala daerah. Maka, pencabutan IMB GKI Yasmin tanggal 11 Maret 2011 sama sekali tidak ada kaitannya dengan putusan MA yang sudah dijalankan walikota 3 hari sebelumnya,” terang Iman.

FORKAMI juga membantah pemelintiran berita bahwa Putusan MA menyatakan
keabsahan IMB Gereja Yasmin. Faktanya, tanggal 1 Juni 2011, surat MA nomor
45/Td.TUN/VI/2011, pada butir kelima tertulis: “MEMPERSILAHKAN GKI UNTUK
MENGGUGAT WALIKOTA BILA merasa dirugikan  karena IMB-nya dicabut” yang
bermakna peneguhan terhadap keabsahan pencabutan IMB gereja. “Dengan putusan ini, MA tidak pernah memperkuat keabsahan IMB GKI Yasmin, justru malah memperkuat Pencabutan IMB GKI Yasmin, karena meminta GKI menggugat walikota jika merasa dirugikan,” pungkasnya. [taz]

http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/01/17/17435/inilah-fakta-gereja-yasmin-yang-ditutupi-untuk-menyudutkan-umat-islam-bogor/

Kepedihan Yang Menguncang Jiwa

Kepedihan Yang Menguncang Jiwa

By: Muhamas Agus Syafii

Kepedihan mengguncang jiwanya. Laki-laki separuh baya matanya menerawang menatap kedepan. Tak ada suara dan kata yang terucap, Wajahnya nampak sejuk dan damai. Hatinya tersenyum seolah bicara, tak ada hidup yang sempurna tanpa ujian. Sebagai seorang muslim beliau banyak diberikan kemudahan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kehidupan datar dan lurus lalu menanjak mencapai kesuksesan dalam karier. Pernikahannya penuh kebahagiaan. terasa semakin lengkap dengan kehamilan istri tercintanya. Buah hati yang didambakan bagi seluruh anggota keluarganya namun toh, Allah memiliki rencana lain. Putra pertamanya, hanya bertahan 24 jam berjuang bertahan hidup. Kejadian itu benar-benar membuat hidupnya merasa terpuruk dalam kubangan yang penuh lumpur, terasa sesak untuk bernapas dan membuat perih dihati. Selama berbulan-bulan beliau mengurung diri meratapi sang buah hatinya yang telah pergi. Sungguh tak terduga. Kehilangan itu terjadi justru dipuncak kesuksesan kariernya. Kejadian itu menguji keimanannya bahkan terkadang menggugat keberadaan Allah, 'Kenapa Allah tidak adil pada kami?' begitu ucapnya.

Ujian keimanan berikutnya, justru menimpa pada istrinya. Istrinya terserang kista dirahimnya. Dokter memvonis istrinya berisiko tinggi jika hamil lagi. Tentu saja sebagai suami hal itu membuatnya sangat terpukul dengan pernyataan itu. Dia teringat bagaimana masa2 indah dilalui berdua & dirinya sangat khawatir terhadap kondisi sang istri. Kemudian dia berinisiatif untuk bershodaqoh ke Rumah Amalia. Sungguh menakjubkan, ternyata kista istrinya bisa sembuh tanpa harus operasi. Terlebih kehamilan yang kedua telah membuat hidupnya menjadi terasa bahagia. Kelahiran anak yang dinanti memhiasi indah hidup ini dengan penuh syukur.

Dua ujian berat semakin menyadarkan beliau dan keluarganya agar semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Terlebih dengan kehadiran sang buah hati, seolah diberikan anugerah yang tiada tara. Sehingga beliau berjanji tak akan pernah berhenti untuk bersyukur. Dengan bershodaqoh sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Beliau bertutur malam itu di Rumah Amalia, ' Saya sadar, Allah itu Maha Baik. Allah selalu memberikan apapun yang kami mohonkan.' Subhanallah. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman: 77).

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii

Aliran Khawarij : Tidak Mengamalkan Quran dan Hadits

Assalamu'alaikum wr wb,

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)

Satu dari ciri kaum Khawarij menurut Nabi Muhammad adalah mereka membaca Al Qur'an dan Hadits, namun tidak diamalkan. Ucapannya tidak melampaui kerongkongan mereka. Hanya di mulut saja.

Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)

Berbagai ayat Al Qur'an dan Hadits mereka pakai, namun kesimpulan lain yang mereka dapat dan amalkan. Berbagai caci-maki terhadap sesama Muslim seperti Ahlul Bid'ah, Sesat, Kafir dan sebagainya terlontar dari mulut mereka.
Kelompok Khawarij ini tak segan-segan menista ummat Islam yang berbeda pendapat dengan mereka dengan berbagai sebutan yang mereka sendiri tidak suka. Padahal itu dilarang oleh Allah SWT:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 11-12]

“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran” (Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)

Ayat Al Qur'an dan hadits di atas sering mereka ucapkan. Namun sering pula mereka langgar sehingga mereka mengumpat dan bersangka buruk terhadap sesama Muslim.

Jika diingatkan dengan enteng mereka berdalih: "Ah mereka bukan Muslim!"
Tidak pantas bagi seorang Muslim untuk mudah menganggap sesat atau mengkafirkan sesama Muslim yang masih sholat dan mengucapkan 2 kalimat syahadah. Jika begitu, maka mereka itu lemah imannya atau mungkin justru tidak punya iman:

Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)

Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)

Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, “Laa ilaaha illallaah, ” Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, “Engkau bunuh dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah.” Usamah lalu berkata, “Dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Apakah kamu mengetahui isi hatinya?” [HR Bukhari dan Muslim]

Lihat hadits di atas saat Usamah berkilah: "Ah dia berpura2" Ah dia taqiyah! Ah dia berbohong. Tidak pantas kita berdalih seperti itu karena kita manusia tidak tahu isi hati mereka. Kita hanya bisa menilai zahir lisan, tulisan, dan perbuatan mereka.

Meski mengkafirkan sesama Muslim itu resikonya sangat berat, kaum Khawarij selalu menemukan cara untuk itu.

Dari Abu Zar r.a. bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang memanggil orang lain dengan sebutan kekafiran atau berkata bahwa orang itu musuh Allah, padahal yang dikatakan sedemikian itu sebenarnya tidak, melainkan kekafiran itu kembalilah pada dirinya sendiri.” (Muttafaq ‘alaih)

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila ada seseorang berkata kepada saudaranya -sesama Muslimnya-: “Hai orang kafir,” maka salah seorang dari keduanya -yakni yang berkata atau dikatakan- kembali dengan membawa kekafiran itu. Jikalau yang dikatakan itu benar-benar sebagaimana yang orang itu mengucapkan, maka dalam orang itulah adanya kekafiran, tetapi jikalau tidak, maka kekafiran itu kembali kepada orang yang mengucapkannya sendiri.” (Muttafaq ‘alaih)

Mereka gemar berdusta dan mengadu-domba sesama Muslim meski tahu dosanya amat besar:

Allah Ta’ala berfirman: “Jangan pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, berjalan membuat adu domba.” (al-Qalam: 11)

Dari Hudzaifah r.a. katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak dapat masuk syurga seorang yang gemar mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. berjalan melalui dua buah kubur, lalu bersabda: “Sesungguhnya kedua orang yang mati ini disiksa, tetapi tidaklah mereka disiksa karena kesalahan besar. Ya, tetapi sebenarnya besar juga -bila dilakukan secara terus menerus-. Adapun yang seorang diantara keduanya itu dahulunya -ketika di dunia- suka berjalan dengan melakukan adu domba, sedang yang lainnya, maka ia tidak suka menghabiskan sama sekali dari kencingnya -yakni di waktu kencing kurang memperdulikan kebersihan serta kesucian dari najis-.” Muttafaq ‘alaih. Ini adalah lafaz dari salah satu riwayat Imam Bukhari. Para ulama berkata bahwa maknanya: “Tidaklah mereka itu disiksa karena melakukan kesalahan yang besar,” yakni bukan kesalahan besar menurut anggapan kedua orang tersebut. Ada yang mengatakan bahwa itu merupakan hal besar -berat- baginya untuk meninggalkannya.

Dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: “Tahukah engkau semua, apakah kedustaan besar itu? Yaitu Namimah atau banyak bicara adu domba antara para manusia.” (Riwayat Muslim) Al’adhha dengan fathahnya ‘ain muhmalah dan sukunnya dhad mu’jamah dan dengan ha’ menurut wazan Alwajhu. Ada yang mengatakan Al’idhatu dengan kasrahnya ‘ain dan fathahnya dhad mu’jamah menurut wazan Al’idatu, artinya ialah kedustaan serta kebohongan besar. Menurut riwayat pertama, maka al’adhhu adalah mashdar, dikatakan: ‘adhahahu ‘adhhan artinya melemparnya dengan kedustaan atau pengadu-dombaan.

Meski Allah dan RasulNya memerintahkan ummat Islam bersatu, namun kaum Khawarij ini meski sering mengutip ayat dan hadits tentang itu selalu memecah-belah persatuan ummat Islam dengan berbagai dalih. Mereka merasa hanya merekalah yang benar. Yang lain sesat atau kafir:

“Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” [Ar Ruum:32]

Mereka gemar berbantah-bantahan panjang lebar hanya untuk menimbulkan fitnah dan melemahkan kekuatan Islam.

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” [Al Anfaal 46]

Sebaliknya meski mengaku ingin berpegang pada sunnah, namun dengan bersahabat dengan kaum Yahudi dan Nasrani dan menganggap kaum tersebut lebih baik daripada sesama Muslim, mereka ingkar Al Qur’an. Ingkar kepada Allah.

Orang-orang yang beriman tidak akan mengambil kaum Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. [Al Maa-idah 51]

Hanya orang munafik yang dekat dengan kaum Yahudi dan Nasrani yang saat ini tengah memusuhi Islam dan membantai ummat Islam:

“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” [Al Maa-idah 52]

Kelompok Khawarij ini boleh dikata sebagian besar menghabiskan waktunya untuk menyakiti ummat Islam baik dengan lisan, tulisan, bahkan pedang. Para penyembah berhala atau orang-orang kafir justru aman dari kejahatan mereka sebagaimana sabda Nabi Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya:

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:

Ali ra. yang sedang berada di Yaman, mengirimkan emas yang masih dalam bijinya kepada Rasulullah saw., kemudian Rasulullah saw. membagikannya kepada beberapa orang, Aqra` bin Habis Al-Hanzhali, Uyainah bin Badr Al-Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al-Amiri, seorang dari Bani Kilab, Zaidul Khair At-Thaiy, seorang dari Bani Nabhan. Orang-orang Quraisy marah dan berkata: Apakah baginda memberi para pemimpin Najed, dan tidak memberikan kepada kami? Rasulullah saw. bersabda: Aku melakukan itu adalah untuk mengikat hati mereka. Kemudian datang seorang lelaki yang berjenggot lebat, kedua tulang pipinya menonjol, kedua matanya cekung, jidatnya jenong dan kepalanya botak. Ia berkata: Takutlah kepada Allah, ya Muhammad! Rasulullah saw. bersabda: Siapa lagi yang taat kepada Allah jika aku mendurhakai-Nya? Apakah Dia mempercayai aku atas penduduk bumi, sedangkan kamu tidak mempercayai aku? Lalu laki-laki itu pergi. Seseorang di antara para sahabat minta izin untuk membunuh laki-laki itu (diriwayatkan bahwa orang yang ingin membunuh itu adalah Khalid bin Walid), tetapi Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara bangsaku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)

Kita mungkin terkagum-kagum pada ayat-ayat Al Qur'an dan Hadits-hadits Nabi yang dibawakan oleh kaum Khawarij tersebut, namun itu semua tidak mereka amalkan. Bahkan mereka injak-injak. Mereka bersikap keras dan zalim terhadap sesama Islam dan justru lemah-lembut terhadap orang-orang kafir harbi.

Kaum Khawarij ini seperti kaum Yahudi yang akan dilempar masuk neraka karena hanya bicara tanpa melakukan apa yang dia ucapkan:

"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?" [Al Baqarah 44] 

Pada hari kiamat seorang dihadapkan dan dilempar ke neraka. Orang-orang bertanya, “Hai Fulan, mengapa kamu masuk neraka sedang kamu dahulu adalah orang yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah perbuatan mungkar?” Orang tersebut menjawab, “Ya benar, dahulu aku menyuruh berbuat ma’ruf, sedang aku sendiri tidak melakukannya. Aku mencegah orang lain berbuat mungkar sedang aku sendiri melakukannya.” (HR. Muslim)

Kaum Khawarij ini berpendapat hanya ada 1 kebenaran, yaitu pendapat mereka dan memaksakan kehendaknya kepada yang lain. Padahal dalam Islam itu ada dikenal Khilafiyah atau beda pendapat. Oleh karena itulah ada 4 Madzhab: Hanafi, Maliki, Syafi'ie, dan Hambali. Semua madzhab itu benar. Tidak ada yang salah. Dan Imam Malik juga menolak saat Sultan Harun Al Rasyid meminta agar Madzhab Maliki dipakai sebagai satu-satunya Madzhab di negara Islam. Beliau khawatir nanti di tempat lain yang memakai madzhab lain bisa berontak.

Di zaman Nabi pun para sahabat biasa berbeda pendapat:

Umar bin Khattab berkata: “Aku mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat Al-Furqan di masa hidupya Rasulullah SAW, aku mendengar bacaannya, tiba-tiba ia membacanya dengan beberapa huruf yang belum pernah Rasulullah SAW membacakannya kepadaku sehingga aku hampir beranjak dari shalat, kemudian aku menunggunya sampai salam. Setelah ia salam aku menarik sorbannya dan bertanya: “Siapa yang membacakan surat ini kepadamu?”. Ia menjawab: “Rasulullah SAW yang membacakannya kepadaku”, aku menyela: “Dusta kau, Demi Allah sesungguhnya Rasulullah SAW telah membacakan surat yang telah kudengar dari yang kau baca ini”.

Setelah itu aku pergi membawa dia menghadap Rasulullah SAW lalu aku bertanya: “Wahai Rasulullah aku telah mendengar lelaki ini, ia membaca surat Al-Furqan dengan beberapa huruf yang belum pernah engkau bacakan kepadaku, sedangkan engkau sendiri telah membacakan surat Al-Furqan ini kepadaku”. Rasulullah SAW menjawab: “Hai Umar! lepaskan dia. “Bacalah Hisyam!”. Kemudian ia membacakan bacaan yang tadi aku dengar ketika ia membacanya. Rasululllah SAW bersabda: “Begitulah surat itu diturunkan” sambil menyambung sabdanya: “Bahwa Al-Qur’an ini diturunkan atas tujuh huruf maka bacalah yang paling mudah!”.

Dalam satu riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW mendengarkan pula bacaan sahabat Umar r.a. kemudian beliau bersabda: “Begitulah bacaan itu diturunkan”.

Saat berbeda pun dalam berpuasa di perjalanan para sahabat tidak saling cela. Ada yang berbuka, ada pula yang tetap berpuasa:

Anas bin Maalik berkata: “Kami sedang bermusafir bersama dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam semasa Ramadhan dan di kalangan kami ada yang berpuasa, ada yang tidak berpuasa. Golongan yang berpuasa tidak menyalahkan orang yang tidak berpuasa dan golongan yang tidak berpuasa tidak menyalahkan orang yang berpuasa. [ hadist riwayat Bukhari and Muslim]
Dari situ kita tahu bahwa kebenaran itu KADANG-KADANG tidak hanya satu. Bisa 2 bahkan 7 seperti cara membaca Al Qur'an di atas. Nabi membenarkan mereka semua dan tidak mencela salah satu kelompok. Jika dipaksakan hanya satu meski yang lain tidak suka, maka akan timbul perpecahan.

Ciri Khawarij lainnya adalah akhlak yang buruk. Nabi dan ummat Islam yang baik memiliki akhlak yang mulia. Penuh kasih sayang. Bukan kekejian:

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. " [Al Anbiyaa' 107]

Nabi Muhammad itu diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia:
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar)

Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha)

Sebaliknya orang yang akhlaknya rendah, keji, dan suka bermusuhan adalah orang yang dibenci Allah:

Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci orang yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)
Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan kejam. (HR. Bukhari)

Jadi jika kita ikut pengajian, tapi gurunya akhlaknya buruk dan kita pun jadi kasar, niscaya itu pengajian yang sesat.

Kadang ada orang yang merasa berjihad/mujahid, namun akhlaknya kasar dan sombong. Tidak punya adab. Padahal Nabi yang merupakan Mujahid Agung akhlaknya sangat sempurna. Pernah saya bertamu menemui Brigjen Rustam Kastor di markas Laskar Jihad. Selama 2 jam di situ tidak disuguhi air putih sama sekali. Sementara Brigjen Rustam Kastor saat diberikan minuman teh dengan sopan tidak meminumnya karena menghormati kami. Saya pikir, sebelum berjihad, harusnya laskar jihad di situ menjihad akhlaknya terlebih dulu agar punya sopan santun untuk menghormati tamu.

Jadi itulah beberapa ciri kaum Khawarij yang sebetulnya jika kita tidak taqlid dan membaca Al Qur'an dan Hadits dengan cerdas, mereka itu meski dalihnya menghidupkan Sunnah, pada dasarnya Ingkar Al Qur'an dan Ingkar Sunnah.

http://syiarislam.wordpress.com/2012/01/18/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/