Wednesday, September 7, 2011

ICMI: Perbedaan adalah Realitas Pembelajaran

Minggu, 04 September 2011 08:57 WIB
 
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menilai terjadinya perbedaan penetapan 1 Syawal sebagai Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah menjadi momentum penyadaran umat.

Muhammadiyah melalui metode hisab menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriah pada 30 Agustus 2011. Adapun pemerintah dan ormas Islam lainnya menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriah pada 31 Agustus 2011.

Ketua ICMI Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Timur, Ismail Nachu, menilai umat Islam semakin dewasa menyikapi perbedaan. Hubungan umat Islam tetap baik meski ada yang merayakan Lebaran pada 30 Agustus 2011 maupun 31 Agustus 2011.

Ke depannya ia berharap perbedaan tidak menjadi faktor terpecahnya umat. "Semoga perbedaan itu menjadi realitas pembelajaran umat," kata Ismail, Ahad (4/9).

Juru bicara Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Timur, Tom Mashudi, meminta umat Islam bisa mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Meski, ia berkeyakinan penetapan 1 Syawal lebih baik dibuat seragam agar tidak ada perbedaan.

Namun, ia menilai umat yang tergabung dalam ormas Islam tidak gampang terprovokasi dalam menyikapi perbedaan. "Semoga kita ke depannya tambah dewasa menyikapi segala perbedaan," kata Tom.

$$$$$$$$$

Following are my comments;

1. Kalau tidak salah adalah haram hukumnya puasa pada tanggal 1 syawal dan tentunya juga pembangkangan ketika meninggalkan puasa ramadhan dengan sengaja tanpa uzur.
2. Muhammadiyan seharusnya menghormati keputusan bersama MUI tahun 2004 tentang penetapan 1 ramadhan, 1 syawal dan 10 Zulhijjah dimana pemerintah melalui Kementrian Agama-lah yang punya kewenangan untuk mengumumkannya, sebagaimana disampaikan oleh KH. Ma'ruf Amin dalam pembukaan sidang itsbat 2011 yang lalu.
3. Berbeda pendapat dalam pengambilan keputusan adalah wajar-wajar saja, tapi ketika keputusan sudah diambil maka jangan ada lagi perbedaan, sami'na wa atha'na.
4. ICMI mungkin bisa jadi mediator untuk mengupas dalil yang lebih kuat antara Muhammadiyah dengan non-Muhammadiyah. Jika dalil yang digunakan sama-sama shahih dan sama-sama kuat, maka pilihlah salah satu dan jangan terpecah belah sehingga umat tidak bingung.
5. Tidak tersedia waktu yang cukup dalam sidang itsbat untuk masing-masing pihak menyampaikan argumennya, sehingga sidang itsbat hanya merupakan forum pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak.
6. Malaysia, Singapore, Brunei, Arab Saudi, Mesir, Turki dan banyak negara Islam lainnya menetapkan Ramadhan hanya 29 hari, Apakah kita tidak punya ruang untuk berkomunikasi dengan negara lain dalam penetapan 1 syawal yang seringkali ricuh?
7. Hanya ada 1 hari 1 syawal ; terkait dengan keputusan pemerintah tahun ini hanya ada dua kemungkinan; Muhammadiyah benar atau pemerintah yang benar [tidak mungkin ke duanya benar].
8. Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah jangan sombong merasa lebih pintar dari yang lainnya. Lepaskan ego organisasi, ego pribadi dan ego lainnya. Takutlah hanya kepada Allah. Duduk sama-sama dalam dalam forum diskusi ilmiah untuk mencari yang terbaik buat ummat. Di jaman nabi tidak ada perbedaan, mestinya kemajuan ilmu pengetahuan bukan untuk membuat umat menjadi terpecah.

Persatuan ummat jangan diacak-acak oleh oknum ormas dan marilah kita berserah diri kepada Allah.

No comments:

Post a Comment